LIGA 1 INDONESIA

Informasi Terupdate Liga 1 INDONESIA

5 Fakta Kekalahan Persebaya di Markas PSS

Bagikan

Kekalahan Persebaya Surabaya di markas PSS Sleman dalam pertandingan Liga 1 2024/2025 menyoroti 5 fakta penting dari performa tim.

5 Fakta Kekalahan Persebaya di Markas PSS

Pada laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Persebaya tak mampu menahan serangan PSS yang agresif. Gol pembuka dari Gustavo Tocantins pada menit ke-4 memicu momentum positif bagi tim tuan rumah, sedangkan dua gol tambahan dari Cleberson dan Nicolao Cardoso di babak pertama semakin memperburuk situasi bagi Persebaya. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik .

Skor Akhir yang Mengecewakan

Kekalahan Persebaya Surabaya dari PSS Sleman dengan skor 3-1 pada pertandingan Liga 1 Indonesia yang berlangsung pada 11 Januari 2025 di Stadion Manahan, Solo, menjadi pukulan telak bagi tim Bajol Ijo. Pertandingan ini sangat mengecewakan bagi para pendukung Persebaya, mengingat tim ini sebelumnya memiliki rekor yang cukup baik melawan PSS Sleman. Dalam lima pertemuan terakhir, Persebaya tidak pernah kalah dari PSS, sehingga kekalahan ini menjadi kejutan besar.

PSS Sleman berhasil memanfaatkan kelemahan pertahanan Persebaya sejak awal pertandingan, dengan Gustavo Tocantins mencetak gol pertama hanya dalam empat menit setelah kickoff. Gol kedua PSS Sleman dicetak oleh Cleberson pada menit ke-17 melalui sundulan yang memanfaatkan umpan dari Betinho. Persebaya sebenarnya sempat mencetak gol balasan melalui Bruno Moreira, namun gol tersebut dianulir oleh wasit setelah pengecekan VAR menunjukkan adanya pelanggaran sebelumnya.

Situasi semakin memburuk bagi Persebaya ketika Nicolao Cardoso mencetak gol ketiga untuk PSS Sleman di masa injury time babak pertama, membuat skor menjadi 3-0 sebelum jeda. Kekalahan ini tentu menjadi bahan evaluasi bagi pelatih dan manajemen Persebaya. Mereka perlu memperbaiki kelemahan di lini pertahanan dan meningkatkan efektivitas serangan jika ingin tetap bersaing di papan atas Liga 1.

Para pemain juga harus meningkatkan konsistensi dan fokus mereka dalam setiap pertandingan. Dukungan dari para pendukung setia Persebaya diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi tim untuk bangkit dari kekalahan ini dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya. Semangat dan kerja keras adalah kunci untuk mengatasi kekecewaan ini dan kembali ke jalur kemenangan.

Pertahanan Persebaya yang Rentan

Kelemahan pertahanan Persebaya semakin terlihat ketika Cleberson mencetak gol kedua untuk PSS pada menit ke-17. Gol ini tercipta melalui skema bola mati, di mana Cleberson berhasil menyundul bola hasil tendangan sudut yang dieksekusi oleh Betinho. Pertahanan Persebaya gagal mengantisipasi pergerakan Cleberson, yang dengan leluasa menyundul bola ke gawang. Selain itu, koordinasi antar pemain belakang Persebaya tampak kurang solid, sering kali meninggalkan celah yang dimanfaatkan oleh pemain PSS untuk menciptakan peluang berbahaya.

Pada masa injury time babak pertama, Nicolao Cardoso menambah penderitaan Persebaya dengan mencetak gol ketiga untuk PSS. Gol ini tercipta setelah Cardoso berhasil memanfaatkan umpan dari Gustavo Tocantins, yang sebelumnya berhasil melewati dua pemain belakang Persebaya. Meskipun bola sempat membentur tiang gawang, bola tetap masuk ke gawang Persebaya.

Gol ini menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan Persebaya dalam menghadapi serangan balik cepat dari PSS. Selain itu, kurangnya komunikasi antar pemain belakang juga menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya gol tersebut. Di babak kedua, meskipun Persebaya mencoba bangkit dengan meningkatkan intensitas serangan, mereka hanya mampu mencetak satu gol balasan melalui tendangan penalti Bruno Moreira pada menit ke-59. Namun, upaya ini tidak cukup untuk mengubah hasil pertandingan.

Pertahanan Persebaya tetap terlihat rentan, terutama dalam menghadapi serangan balik cepat dari PSS. Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi pelatih Paul Munster untuk memperbaiki lini belakang timnya. Para pendukung Bajol Ijo berharap tim kesayangan mereka bisa memperbaiki performa dan kembali meraih kemenangan di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Baca Juga: BRI Liga 1 Januari 2025: 3 Transfer Spektakuler yang Harus Anda Ketahui!

Kontroversi VAR yang Mengguncang</h2

Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 3-1 untuk Persebaya, dua gol mereka dianulir oleh wasit Gedion Dapaherang setelah pengecekan VAR. Keputusan ini memicu protes keras dari pelatih Persebaya, Paul Munster, serta para pemain dan pendukung tim. Gol pertama yang dianulir terjadi pada menit ke-23 ketika Bruno Moreira berhasil mencetak gol setelah menerima umpan dari Gilson Costa. Namun, wasit memutuskan untuk mengecek VAR karena dugaan pelanggaran oleh Flavio Silva terhadap Cleberson sebelum gol terjadi.

Setelah meninjau tayangan ulang, wasit menganulir gol tersebut, yang langsung memicu ketidakpuasan dari kubu Persebaya. Kontroversi semakin memanas ketika pada menit ke-48, Dejan Tumbas yang baru masuk sebagai pemain pengganti berhasil mencetak gol untuk Persebaya. Namun, lagi-lagi VAR menjadi penentu nasib gol tersebut. Setelah pengecekan, wasit memutuskan bahwa Tumbas berada dalam posisi offside saat menerima umpan.

Keputusan ini kembali memicu protes dari Paul Munster yang merasa timnya dirugikan oleh keputusan wasit. Munster bahkan diganjar kartu kuning karena protes kerasnya terhadap keputusan tersebut. Menurut Munster, keputusan wasit sangat merugikan timnya dan mengganggu ritme permainan mereka. Selain dua gol yang dianulir, keputusan wasit dalam memberikan kartu kuning juga menjadi sorotan.

Total sembilan kartu kuning dikeluarkan dalam pertandingan ini, delapan di antaranya diberikan kepada pemain dan staf Persebaya. Munster menilai wasit tidak tegas dalam mengambil keputusan dan sering kali memicu ketegangan di lapangan. Ia juga mengkritik gol kedua PSS yang dicetak oleh Cleberson, yang menurutnya berada dalam posisi offside. Kontroversi ini membuat pertandingan berlangsung panas dan penuh emosi, dengan kedua tim sering kali terlibat dalam adu argumen di lapangan.

Kurangnya Kreativitas di Lapangan

Dalam laga ini Persebaya, tim asuhan Paul Munster tampak kesulitan menciptakan peluang berbahaya sepanjang pertandingan. Sejak awal laga, Persebaya lebih banyak mengandalkan umpan-umpan panjang yang mudah diantisipasi oleh lini belakang PSS. Kurangnya variasi serangan membuat permainan Persebaya mudah terbaca oleh lawan, sehingga mereka kesulitan menembus pertahanan PSS yang tampil solid.

Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kreativitas Persebaya adalah absennya beberapa pemain kunci yang biasanya menjadi motor serangan. Tanpa kehadiran pemain seperti Taisei Marukawa dan Marselino Ferdinan, Persebaya kehilangan daya gedor dan kreativitas di lini tengah. Pemain pengganti yang diturunkan oleh Munster tidak mampu mengisi kekosongan tersebut dengan baik.

Selain itu, koordinasi antar pemain juga terlihat kurang padu, sering kali umpan-umpan yang diberikan tidak akurat dan mudah dipotong oleh pemain PSS. Hal ini membuat serangan Persebaya sering kali terhenti di tengah jalan sebelum mencapai kotak penalti lawan. Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi Paul Munster untuk memperbaiki performa timnya, terutama dalam hal kreativitas dan variasi serangan.

Para pendukung Bajol Ijo berharap tim kesayangan mereka bisa bangkit dan menunjukkan permainan yang lebih atraktif di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Munster perlu mencari solusi untuk mengatasi absennya pemain kunci dan meningkatkan koordinasi antar pemain agar serangan Persebaya lebih tajam dan sulit diantisipasi oleh lawan.

Kesimpulan

Dalam pertandingan tersebut, mereka mengalami kesulitan dalam mengatasi tekanan permainan PSS yang agresif, sehingga gagal memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu, keputusan strategi yang diambil oleh pelatih juga perlu dievaluasi, mengingat beberapa perubahan yang dilakukan tidak memberikan dampak positif yang diharapkan. Kedua, mentalitas pemain dalam menghadapi situasi sulit juga menjadi sorotan.

Ketika tertinggal, para pemain Persebaya tampak kehilangan fokus dan semangat juang, yang berujung pada hilangnya kepercayaan diri. Untuk ke depannya, penting bagi tim untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dalam menghadapi tekanan, serta memperkuat mentalitas agar tetap kompak meski dalam kondisi tidak menguntungkan.

Dengan melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki aspek-aspek yang lemah, Persebaya diharapkan dapat tampil lebih baik di pertandingan mendatang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita liga 1 terupdate lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.