ASBWI Beri Apresiasi Galanita II, Sepak Bola Putri Persiapan Piala Pertiwi
Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Galanita II, sebuah turnamen sepak bola putri yang menjadi salah satu tonggak persiapan menuju Piala Pertiwi, turnamen prestisius di dunia sepak bola wanita Indonesia.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana strategis untuk mengembangkan dan menyeleksi talenta-talenta muda berbakat agar bisa tampil di level nasional dan internasional. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik dari pembahasan mengenai sepak bola wanita Indonesia, yang tentunya telah kami rangkum di LIGA 1 INDONESIA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Galanita II: Lebih dari Sekadar Turnamen
Galanita II Piala Wakil Bupati Purbalingga 2025 menyajikan pertandingan yang penuh semangat dan persaingan sengit antara klub-klub sepak bola putri dari berbagai daerah. Turnamen ini berhasil mengumpulkan beberapa klub anggota ASBWI yang aktif berpartisipasi. Menandakan tingkat komitmen yang tinggi dalam mengembangkan sepak bola putri di daerah masing-masing.
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak Wakil Bupati Purbalingga atas suksesnya penyelenggaraan Galanita II, sekaligus memberikan ucapan selamat kepada seluruh peserta, panitia, dan perangkat pertandingan yang telah menampilkan permainan dengan sportivitas tinggi. Ia menegaskan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kemenangan. Melainkan ajang pembinaan serius untuk melahirkan calon bintang masa depan sepak bola wanita Indonesia.
Turnamen yang Menjadi Ajang Scouting dan Pembinaan Talenta Muda
Turnamen Galanita II tidak berhenti sebagai kompetisi, melainkan menjadi langkah awal dalam menyaring pemain-pemain muda berbakat untuk disiapkan mengikuti Piala Pertiwi. Proses scouting yang dilakukan selama Galanita II memungkinkan talenta-talenta emergen untuk tampil dan dikenali. Membuka jalur mereka menuju jenjang yang lebih tinggi dalam sepak bola putri nasional.
NSR Banjarnegara tampil sebagai juara setelah menaklukkan PSF Pemalang lewat adu penalti dramatis dengan skor 5-4. Setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol di waktu normal final. Sementara itu, GMM Kartini dan Singa Betina berbagi posisi ketiga. Penghargaan individu turut diberikan kepada pemain terbaik yaitu Wiska, top skor Sari dan kiper terbaik Deska. Semuanya berasal dari NSR Banjarnegara, menandai dominasi dan kualitas tinggi yang diperlihatkan oleh tim tersebut.
Baca Juga: BRI Liga 1: Setelah Pelajaran dari Musim Lalu, Persis Solo Siap Bergerak Cepat di Bursa Transfer
ASBWI dan Komitmen Mendorong Sepak Bola Putri di Indonesia
Sebagai organisasi resmi anggota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 2017. ASBWI berkomitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas sepak bola wanita. Hal ini diwujudkan melalui program kerja pengembangan organisasi yang mendorong terbentuknya klub-klub sepak bola wanita amatir dan profesional. ASBWI juga memfasilitasi pembentukan keanggotaan di tingkat provinsi sebagai bagian dari upaya memperkuat struktur sepak bola putri di daerah.
Pelaksanaan turnamen seperti Galanita II juga menjadi bukti nyata bagaimana ASBWI menjalankan perannya di lapangan. Partisipasi aktif klub anggotanya menunjukkan bahwa komunitas sepak bola wanita semakin terorganisir dan bersungguh-sungguh dalam mengembangkan sepak bola putri di tanah air. Langkah ini sekaligus membuka kesempatan lebih luas bagi perempuan muda yang memiliki minat dan bakat di dunia sepak bola.
Piala Pertiwi merupakan turnamen sepak bola putri bergengsi yang rutin digelar. Dengan kompetisi untuk kategori usia muda seperti U-14 dan U-16. Turnamen ini berperan penting sebagai ajang pencarian bakat dan pembinaan pemain muda dalam skala nasional. Tahun 2025, PSSI bersama Djarum Foundation kembali meluncurkan Piala Pertiwi yang menyasar sekitar 5.760 pemain dari 32 tim di setiap regional, didukung oleh 120 pelatih dan 62 wasit putri. Kompetisi ini diselenggarakan di 16 kota besar di Indonesia, seperti Tangerang, Bandung, Surabaya dan Jayapura. Dengan format pertandingan yang disesuaikan untuk masing-masing kategori usia.