Persebaya Denda Rp200 Juta Akibat Insiden Flare Saat Lawan Bali United
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp200 juta kepada Persebaya Surabaya akibat insiden penyalaan flare dalam laga melawan Bali United pada pekan ke-34 Liga 1 2024/2025. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh LIGA 1 INDONESIA.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada 23 Mei 2025 tersebut harus dihentikan sementara karena ulah suporter yang menyalakan flare dalam jumlah besar. Meskipun laga berjalan seru dan berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan Bali United, insiden ini dinilai telah membahayakan keselamatan dan mengganggu jalannya pertandingan.
Komdis PSSI menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, khususnya Pasal 70 ayat 1, ayat 2, dan Lampiran 1 Nomor 5. Persebaya diberi kesempatan untuk mengajukan banding sesuai Pasal 119 Kode Disiplin PSSI. Namun, jika tidak ada perubahan, klub harus membayar denda tersebut dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Sanksi dan Dampaknya bagi Persebaya
Denda Rp200 juta yang diberikan kepada Persebaya bukanlah sanksi ringan, terutama mengingat konsekuensi finansial yang harus ditanggung klub. Selain itu, Komdis PSSI juga memperingatkan bahwa pelanggaran berulang dapat berujung pada hukuman lebih berat. Ini termasuk pengurangan poin atau larangan bermain di kandang.
Insiden ini bukan kali pertama terjadi di Liga 1, namun Komdis PSSI tetap konsisten dalam menegakkan aturan demi keamanan dan profesionalisme kompetisi. Persebaya, sebagai salah satu klub dengan basis suporter fanatik, diharapkan dapat lebih ketat dalam pengawasan agar tidak terulang kembali.
Klub juga perlu berkoordinasi dengan suporter untuk memastikan bahwa tindakan provokatif dan berbahaya seperti penyalaan flare tidak terjadi lagi. Edukasi tentang bahaya flare dan konsekuensi hukumnya harus terus disosialisasikan.
Baca Juga: Rumor Panas! Persib Bandung Siap Satukan Pelatih dan Pemain Jebolan Johor Darul Ta’zim
Reaksi dan Langkah Antisipasi ke Depan
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari manajemen Persebaya mengenai apakah mereka akan mengajukan banding atau menerima sanksi tersebut. Namun, langkah preventif sudah seharusnya diambil untuk menghindari hukuman lebih berat di pertandingan mendatang.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan Persebaya antara lain:
- Memperketat pengawasan di area tribun sebelum dan selama pertandingan.
- Bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah penyelundupan flare ke dalam stadion.
- Memberikan sanksi tegas kepada suporter yang terbukti melanggar aturan.
Jika Persebaya gagal mengendalikan situasi, bukan tidak mungkin Komdis PSSI akan memberikan sanksi stadion tertutup atau denda lebih besar di masa depan.
Implikasi bagi Liga 1 dan Sepak Bola Indonesia
Insiden ini kembali menyoroti masalah disiplin suporter di sepak bola Indonesia. Meskipun atmosfer fanatik penting untuk menghidupkan pertandingan, tindakan merusak dan membahayakan seperti penyalaan flare harus dihentikan.
Komdis PSSI diharapkan tetap konsisten dalam penegakan aturan, tidak hanya kepada Persebaya tetapi juga klub-klub lain. Sanksi yang tegas dan adil akan menjadi peringatan bagi seluruh pihak agar menjaga sportivitas dan keamanan dalam setiap laga.
Bagi Persebaya, momentum ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki manajemen keamanan pertandingan. Dengan dukungan suporter yang terkendali, klub tetap bisa menciptakan atmosfer panas tanpa harus melanggar aturan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola indonesia terupdate lainnya hanya dengan klik lliga1indonesia.id.
