LIGA 1 INDONESIA

Informasi Terupdate Liga 1 INDONESIA

PSSI Belum Setuju Cabut Larangan Away, Komitmen Suporter Jadi Kunci

Bagikan

PSSI larangan kehadiran suporter tandang (away) di pertandingan Liga 1 Indonesia telah menjadi kebijakan yang diterapkan sejak musim 2022/2023 sebagai langkah preventif utama pasca tragedi Kanjuruhan yang menggemparkan dunia sepak bola Tanah Air.

PSSI-Belum-Setuju-Cabut-Larangan-Away,-Komitmen-Suporter-Jadi-Kunci

Keputusan ini diambil bersama oleh PSSI, FIFA, pemerintah, dan kepolisian guna menghindari terulangnya insiden serupa yang menelan banyak korban jiwa. Jika anda tertarik dengan berita sepak bola Indonesia secara lengkap, hanya di .

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Permintaan Komitmen dari Sekjen PSSI

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa pencabutan larangan suporter tandang (away) di Liga 1 musim 2025/2026. Hanya bisa dilakukan jika terdapat komitmen nyata dari para suporter untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan selama pertandingan. Yunus menekankan bahwa tanpa adanya jaminan kuat dari komunitas suporter. PSSI tidak akan menyetujui pelonggaran aturan tersebut. Hal ini menjadi langkah penting karena federasi bertanggung jawab secara hukum atas insiden yang terjadi selama pertandingan. Sehingga membutuhkan kepastian dan tanggung jawab dari semua pihak terkait.

Yunus juga mengingatkan bahwa tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 2022 menjadi pelajaran berharga bagi PSSI dan secara pribadi hampir menyeret dirinya ke ranah hukum. Karena itu, ia sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait kehadiran suporter away. Ia menginginkan ada perjanjian dan komitmen bersama dari suporter agar bisa memberikan jaminan keamanan. Karena tanpa hal tersebut risiko hukum dan konsekuensi sosial yang besar akan terus mengiringi kebijakan ini.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Keamanan dan Tantangan Pertandingan Besar

Keamanan-dan-Tantangan-Pertandingan-Besar

Risiko keamanan dalam pertandingan besar Liga 1, terutama yang melibatkan klub dengan basis suporter rival seperti Persija Jakarta versus Persib Bandung serta Persebaya kontra Arema. Masih sangat tinggi dan menjadi perhatian utama PSSI. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyatakan bahwa hingga kini belum ada pihak yang dapat memberikan jaminan keamanan dan ketertiban secara pasti jika suporter tandang diizinkan kembali hadir pada pertandingan-pertandingan tersebut. Kondisi ini menjadi alasan utama mengapa larangan suporter away masih harus dipertahankan demi mencegah potensi kerusuhan yang berbahaya.

Pengamanan ekstra ketat selalu diterapkan dalam laga-laga panas tersebut, dengan ribuan personel kepolisian disiagakan untuk menjaga kondusivitas pertandingan. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, kendaraan taktis lapis baja (rantis) digunakan untuk mengamankan pemain saat menghadapi risiko tinggi di pertandingan tandang. Hal ini menandakan betapa seriusnya tantangan keamanan yang dihadapi. Namun, meskipun pengamanan sangat ketat, faktor rivalitas kuat antarsuporter menyebabkan potensi konflik tetap tinggi dan sulit sepenuhnya dikendalikan.

Baca Juga: 4 Polisi Lapangan Hijau Tak Gabung Bhayangkara FC Musim Depan

Pandangan PSSI dan Tantangan Ke Depan

PSSI menegaskan bahwa keputusan untuk membuka akses bagi suporter tandang dalam Liga 1 hanya akan diambil jika ada kepastian bahwa keamanan dan ketertiban selama pertandingan dapat benar-benar dijamin. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pihak yang mampu memberikan jaminan keamanan terutama pada pertandingan dengan rivalitas tinggi seperti Persija Jakarta melawan Persib Bandung atau Persebaya menghadapi Arema. Oleh karena itu, tanpa komitmen yang nyata dan bertanggung jawab dari komunitas suporter, pihaknya tidak akan menyetujui pencabutan larangan tersebut.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menggarisbawahi bahwa tanggung jawab atas pengamanan liga tidak hanya berada di federasi, tetapi juga di tangan operator liga dan klub peserta. Ia menekankan bahwa apabila terjadi insiden kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, pihak liga dan klub harus siap menanggung konsekuensi penuh. Erick menyatakan bahwa larangan kehadiran suporter tandang kemungkinan besar akan tetap diberlakukan pada musim 2025/2026 mengingat tingginya risiko keamanan yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.