Awal Pahit Era Baru Persik Kediri di Bawah Marcos Reina
Harapan besar mengiringi debut Marcos Reina sebagai pelatih baru Persik Kediri. Namun kenyataan di lapangan jauh dari kata manis. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di LIGA 1 INDONESIA.

Bertandang ke Stadion Indomilk Arena, Persik justru harus menelan kekalahan telak 0-3 dari Persita Tangerang pada pekan ke-15 BRI Super League 2025/2026. Kekalahan ini menjadi yang terbesar bagi Persik sepanjang musim berjalan.
Selain gagal mencetak gol, Macan Putih kembali menunjukkan masalah lama di lini serang yang belum juga terpecahkan. Ini merupakan kali ketiga Persik kalah tanpa mampu membobol gawang lawan musim ini.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Bagi Marcos Reina, hasil ini jelas menjadi pukulan awal. Meski baru dua minggu bekerja bersama tim, tekanan langsung datang karena ekspektasi publik Kediri cukup tinggi terhadap perubahan yang dijanjikan.
Babak Pertama Menjanjikan, Babak Kedua Runtuh
Secara permainan, Persik sebenarnya tampil cukup menjanjikan di babak pertama. Mereka berani menekan dan mencoba membangun serangan seperti yang dilatih selama sepekan terakhir. Beberapa peluang tercipta, meski belum berbuah gol.
Situasi berubah drastis di babak kedua. Persita tampil lebih efektif dan klinis. Hokky Caraka menjadi mimpi buruk bagi lini belakang Persik dengan dua gol cepat dalam rentang tiga menit, masing-masing pada menit ke-66 dan 69.
Gol kedua Hokky bahkan tercipta lewat tendangan salto spektakuler yang membuat Persik kehilangan momentum. Setelah itu, mental tim tamu menurun, sebelum Eber Bessa memastikan kemenangan Persita lewat gol di menit ke-82.
Baca Juga: Bojan Hodak: Persiapan Persib Bandung Matang Jelang Laga Kontra Bhayangkara FC
Perubahan Strategi yang Belum Berbuah

Marcos Reina mengakui dirinya mencoba mengubah pendekatan permainan Persik menjadi lebih agresif. Ia memasukkan pemain-pemain bernaluri menyerang demi mengejar ketertinggalan, namun strategi tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Menurutnya, laga ini menjadi ujian berat karena ia masih dalam tahap awal mengenal karakter pemain.
Waktu persiapan yang singkat membuat adaptasi berjalan tidak ideal, terutama saat menghadapi tekanan di pertandingan resmi. Meski kecewa, Reina menegaskan ini adalah proses. Ia menyadari perubahan tidak bisa terjadi secara instan dan tim harus segera bangkit menghadapi laga berikutnya melawan Persis.
Pelajaran Mahal dan Tantangan Liga Indonesia
Di balik kekalahan telak ini, Marcos Reina melihat sisi positif dari sepak bola Indonesia. Ia menilai level kompetisi cukup tinggi, baik dari kualitas pemain lokal maupun asing yang tampil di lapangan.
Menurutnya, Persita adalah contoh tim yang solid dengan pemain berkualitas dan organisasi permainan yang rapi. Hal tersebut menjadi tantangan nyata bagi setiap tim yang berlaga di BRI Super League.
Bagi Persik Kediri, kekalahan ini menjadi pelajaran mahal di awal era baru. Perjalanan masih panjang, dan tugas Marcos Reina kini adalah membangun mental, konsistensi, serta identitas permainan agar Macan Putih segera bangkit dari keterpurukan. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di liga1indonesia.id.