Nasib Buruk Arema FC: Manajer Jadi Tersangka dan Aksi Suporter yang Meresahkan
Nasib Arema FC kembali buruk, setelah mendapat sorotan negatif setelah oknum suporter mereka melakukan aksi pelemparan batu ke bus Persik Kediri usai kekalahan 0-3 pada pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Stadion Kanjuruhan, Malang. LIGA 1 INDONESIA, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Insiden ini menyebabkan beberapa ofisial Persik mengalami luka-luka dan memicu kecaman dari berbagai pihak. PT LIB sebagai operator liga menyatakan akan melaporkan kasus ini ke Komite Disiplin PSSI. Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, mengungkapkan kekecewaannya: “Kami sangat menyesalkan insiden tersebut. Ini memalukan karena kami selalu mengedepankan fair play dan sportivitas.” Jika terbukti bersalah, Arema FC bisa menghadapi sanksi berat, termasuk denda atau pengurangan poin.
Aksi ini juga memperburuk citra suporter Arema yang sebelumnya dikenal fanatik namun kerap dikaitkan dengan kekerasan. Klub pun diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Ancaman Hukuman dari PT LIB dan PSSI
PT LIB menegaskan bahwa kasus pelemparan batu oleh suporter Arema akan dibawa ke Komite Disiplin PSSI untuk ditindaklanjuti. Hal ini sesuai dengan regulasi yang melarang segala bentuk kekerasan dalam sepak bola Indonesia. Sanksi yang mungkin diterima Arema FC antara lain denda, larangan tampil di kandang, atau bahkan pengurangan poin.
Asep Saputra menambahkan, “Kami akan berkoordinasi dengan PSSI untuk memastikan keadilan dan memberikan efek jera.” Insiden ini juga menjadi ujian bagi keseriusan pihak berwenang dalam menertibkan suporter yang kerap merusak citra sepak bola nasional.
Selain sanksi dari federasi, kepolisian juga berpotensi memproses hukum pelaku kekerasan. Jika terbukti melakukan penganiayaan, oknum suporter bisa dijerat dengan pasal pidana, yang semakin memperburuk reputasi Arema FC.
Baca Juga: Banding Persib Ditolak, Ciro Alves Dipastikan Absen sampai Akhir Musim
Manajer Arema FC Jadi Tersangka Kasus Rokok Ilegal
Masalah lain menimpa Arema FC setelah manajer tim, Wiebie Dwi Andriyas, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus produksi rokok ilegal oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai. Kasus ini bermula dari penindakan terhadap rokok ilegal di Pasuruan pada 27 Februari 2025 yang diduga berasal dari CV ZAF Arta Jaya, perusahaan yang dikaitkan dengan Wiebie.
Dwi Prasetyo Rini dari Bea Cukai Malang menjelaskan, “Perkara ini masih dalam penyidikan lebih lanjut.” Jika terbukti bersalah, Wiebie bisa menghadapi tuntutan hukum berat, termasuk pidana penjara dan denda.
Pihak Arema FC melalui General Manager Yusrinal Fitriandi mengaku prihatin dengan situasi ini. “Manajemen sangat memahami dan berduka atas masalah yang menimpa Wiebie,” ujarnya. Kasus ini semakin menambah daftar masalah internal klub di tengah performa tim yang kurang stabil di Liga 1.
Dampak terhadap Reputasi dan Masa Depan Arema FC
Rentetan masalah yang menimpa Arema FC—mulai dari aksi suporter hingga kasus hukum manajer—berpotensi merusak reputasi klub yang telah lama menjadi salah satu ikon sepak bola Jawa Timur. Dukungan sponsor dan simpati publik bisa menurun jika manajemen dinilai gagal mengendalikan situasi.
Selain itu, sanksi dari PSSI dan proses hukum terhadap Wiebie dapat mengganggu stabilitas tim di sisa musim. Arema FC perlu mengambil langkah cepat, seperti memperketat pengawasan suporter dan memastikan transparansi manajemen, untuk memulihkan kepercayaan.
Kedisiplinan dan profesionalisme harus menjadi prioritas utama jika Arema ingin kembali bersaing di papan atas Liga 1. Tanpa perbaikan menyeluruh, klub berisiko kehilangan identitas sebagai salah satu tim paling dihormati di Indonesia. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola indonesia terbaru lainnya hanya dengan klik liga1indonesia.id.