PSIS & PSS Gagal Bangkit, Ancaman Degradasi Makin Nyata!
PSIS Semarang dan PSS Sleman masih terjebak di zona degradasi dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/25 setelah gagal meraih kemenangan pada laga-laga penting terakhir.
Hal ini semakin memperberat perjuangan mereka untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Simak terus untuk pembahasan menarik lainnya dari sepak bola BRI Liga 1 yang telah kami rangkum di LIGA 1 INDONESIA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
PSIS dan PSS dalam Tekanan Zona Degradasi
PSIS Semarang dan Sleman kini tengah berada dalam tekanan besar akibat terjebak di zona degradasi selama putaran kedua BRI Liga 1 2024/25. Semarang tercatat hanya mengumpulkan 25 poin dari 28 pertandingan, yang menempatkan mereka di posisi ke-16 klasemen sementara. Posisi ini membuat PSIS berada tepat di bawah batas aman degradasi yang diduduki oleh Persis Solo dengan 26 poin, meskipun Persis baru memainkan 27 pertandingan, sehingga persaingan di zona bawah masih sangat ketat dan menegangkan.
Sementara itu, kondisi PSS Sleman jauh lebih memprihatinkan karena mereka berada di dasar klasemen dengan 22 poin dari 28 pertandingan sekaligus menjadi tim dengan jumlah kekalahan terbanyak musim ini. Kekalahan terbaru mereka 1-2 dari PSBS Biak semakin memperburuk posisi PSS, yang kini makin terpuruk di zona merah dan menghadapi risiko degradasi yang nyata jika tidak segera bangkit.
Perjuangan dan Kinerja yang Belum Optimal
PSIS Semarang dan PSS Sleman telah menunjukkan perjuangan yang gigih dalam beberapa pertandingan terakhir. Tetapi kinerja mereka belum mampu menghasilkan kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk keluar dari tekanan zona degradasi. Dalam laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/25, PSIS Semarang hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Persik Kediri di Stadion Jatidiri.
Meskipun kedua tim saling berbalas ancaman dan menciptakan peluang, upaya PSIS untuk mengonversi peluang menjadi gol masih kurang efektif. Hal ini menjadikan hasil akhir 0-0 yang tidak menguntungkan bagi mereka. Sementara itu, PSS Sleman mengalami kekalahan 1-2 dalam pertandingan melawan PSBS Biak yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Meskipun mereka sempat unggul lebih dulu melalui gol Kevin Gomes pada menit ke-32, PSS gagal mempertahankan keunggulan tersebut. PSBS berhasil membalikkan keadaan dengan dua gol di babak kedua yang menambah tekanan bagi PSS. Kini semakin terpuruk di dasar klasemen dan memegang rekor kekalahan terbanyak musim ini. Kekalahan ini menegaskan bahwa performa PSS masih jauh dari ideal, terutama dalam hal pertahanan dan mempertahankan keunggulan selama pertandingan.
Baca Juga: Roadmap? Apa yang Akan Dilakukan Nova Arianto Untuk Timnas Indonesia U-17
Harapan dan Dukungan untuk PSIS dan PSS
Meski berada di posisi sulit, harapan bagi PSIS Semarang dan PSS Sleman masih tetap ada untuk bisa bangkit dan keluar dari bayang-bayang zona degradasi di BRI Liga 1 2024/25. Manajemen kedua klub terus melakukan berbagai upaya, termasuk mengontrak pemain baru untuk memperkuat skuad. Seperti yang dilakukan PSIS dengan menambah pemain asing demi meningkatkan kualitas tim.
Langkah ini bertujuan agar performa tim dapat membaik dan mampu bersaing dengan lebih baik di sisa pertandingan musim ini. Dukungan dari suporter juga menjadi aspek penting dalam mengangkat semangat para pemain di lapangan. Para suporter kedua klub dikenal sangat loyal dan selalu memberikan dorongan dalam setiap laga, baik kandang maupun tandang.
Kehadiran mereka menjadi sumber energi positif yang mampu memotivasi tim untuk tampil dengan maksimal. Terutama di momen-momen genting ketika posisi klub sangat rawan tergeser ke zona degradasi. Suporter PSIS dan PSS pun terus berharap agar tim kesayangan mereka bisa menunjukkan performa terbaik demi keberlangsungan klub di liga utama.
