Mertua Pratama Arhan Sebut Pemain Timnas Pura-Pura Cedera?
Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan mertua Pratama Arhan mengenai pemain Timnas Indonesia yang pura-pura cedera.
Mitra Keluarga Cibubur menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kerahasiaan medis sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Jika anda ingin mencari berita sepak bola terbaru dari kami, tentu saja anda bisa klik link LIGA 1 INDONESIA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Klarifikasi RS Mitra Keluarga Cibubur
RS Mitra Keluarga Cibubur mengeluarkan klarifikasi resmi terkait tuduhan yang dilontarkan oleh mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade, mengenai adanya pemain Timnas Indonesia yang diduga pura-pura cedera. Klarifikasi ini bertujuan untuk meluruskan pemberitaan yang berkembang di media sosial dan memberikan informasi yang akurat kepada publik.
Sebagai official medical partner Timnas Indonesia, RS Mitra Keluarga Cibubur merasa perlu untuk menanggapi isu ini secara profesional dan transparan. Dalam klarifikasinya, RS Mitra Keluarga Cibubur menegaskan bahwa mereka selalu berpegang teguh pada peraturan compliance internal serta regulasi kerahasiaan rekam medis yang berlaku di Indonesia, termasuk Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Pihak rumah sakit juga menekankan bahwa setiap informasi yang dibagikan antara Mitra Keluarga Cibubur dan PSSI diatur dalam perjanjian Non-Disclosure Agreement (NDA) yang ketat. Hal ini berarti bahwa kerahasiaan informasi medis pemain Timnas Indonesia dilindungi oleh hukum dan perjanjian yang sah.
Perjanjian Kerahasiaan Dengan PSSI
RS Mitra Keluarga Cibubur, sebagai official medical partner Timnas Indonesia, memiliki perjanjian kerahasiaan dengan PSSI yang diatur dalam Non-Disclosure Agreement (NDA) yang ketat. Perjanjian ini menjadi landasan penting dalam menjaga kerahasiaan informasi medis para pemain Timnas Indonesia, termasuk hasil pemeriksaan dan diagnosis.
NDA ini memastikan bahwa informasi sensitif tersebut tidak dapat diungkapkan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang terkait. Dalam konteks tuduhan yang dilontarkan oleh mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade. Mengenai adanya pemain yang pura-pura cedera, perjanjian kerahasiaan ini menjadi sangat relevan.
RS Mitra Keluarga Cibubur terikat oleh NDA untuk tidak memberikan informasi medis pemain kepada pihak manapun di luar PSSI, termasuk kepada keluarga pemain. Hal ini dilakukan untuk melindungi privasi pemain dan menjaga kepercayaan antara pemain, tim medis, dan PSSI.
Baca Juga: Madura United Dipastikan Tidak akan Libur Pada Lebaran Ini
Tuduhan Mertua Pratama Arhan
Sebelumnya, Andre Rosiade membuat pernyataan yang menghebohkan dengan menyebutkan adanya pemain Timnas Indonesia yang berpura-pura cedera, meskipun tidak menyebutkan nama pemain yang dimaksud. Pernyataan tersebut diunggah melalui story Instagram setelah Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Bahrain dalam laga kedelapan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia meraih kemenangan tipis 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (25/3).
Reaksi dan Polemik yang Muncul
Pernyataan Andre Rosiade, mertua Pratama Arhan, yang menyebutkan bahwa seorang pemain Timnas Indonesia berpura-pura cedera. Telah memicu reaksi dan kontroversi yang cukup besar di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Klaim tersebut, yang dilontarkan setelah kemenangan 1-0 Indonesia atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia.
Telah menimbulkan spekulasi dan perdebatan luas mengenai identitas pemain tersebut dan motif di balik dugaan kepura-puraan tersebut. RS Mitra Keluarga Cibubur, mitra medis resmi Timnas Indonesia. Mengeluarkan klarifikasi yang menegaskan komitmen mereka terhadap kerahasiaan pasien dan kepatuhan terhadap undang-undang privasi Indonesia.
Rumah sakit tersebut mengutip Perjanjian Kerahasiaan (NDA) dengan PSSI, asosiasi sepak bola Indonesia. Mengatur pembagian informasi medis dan memastikan bahwa data pasien tetap rahasia. Tanggapan ini menggarisbawahi sensitivitas situasi dan tugas rumah sakit untuk melindungi privasi para pemain.